Gubernur Jambi HBA Dorong Pembangunan Irigasi di Jambi
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan,
peningkatan irigasi di Provinsi Jambi memacu peningkatan pertanian hingga
menuju swasembada pangan. Pemerintah pusat telah mencanangkan untuk mewujudkan
kedaulatan pangan nasional, serta bertekad 3 tahun ke depan Indonesia
mewujudkan swasembada pangan. HBA terus mendorong pembangunan irigasi di daerah
produksi tanaman pangan potensial Provinsi Jambi.
Rosenman MANIHURUK, Jambi
Hidup butuh air. Dari Telun Berasap di Kerinci hingga ombak
berdebur di Ujung Jabung, mengalir menelusuri sungai, rawa hingga ke
persawahan. Membasahi jiwa yang gersang
kekeringan. Kan membawa kesuburan dan kedamaian. Air adalah anugerah yang
terindah. Biarkan ia terus mengalir dan berkelanjutan hingga kemakmuran akan
terwujud.
Ungkapan itu menggambarkan kalau sumber air merupakan
kebutuhan vital bagi perkembangan produktifitas tanaman pangan di Provinsi
Jambi.
Gubernur Jambi HBA saat Pencanangan Nasional Gerakan
Perbaikan Irigasi Tingkat Provinsi Jambi 2015 bertempat Desa Suban, Sri Agung
Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, baru-baru ini mengatakan,
irigasi yang ditinjau adalah irigasi Suban yang bisa mengairi sawah 1200 hektar
yang menghasilkan beras 18.000 ton per tahun.
Menurut HBA di hadapan petani Desa Batang Asam, dalam rangka
peningkatan pendapatan petani, berbagai upaya pemerintah selalu mengedepankan
kepentingan masyarakat.
“Pemerintah Provinsi Jambi selalu berupaya agar Provinsi
Jambi bisa swasembada pangan. Kita optimistis surplus pangan. Irigasi Batang
Asam ini merupakan irigasi yang terbaik di-Provinsi Jambi,” ungkap HBA.
Disebutkan, selain itu pemerintah pusat telah mencanangkan
untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional, serta bertekad 3 tahun ke depan
Indonesia mewujudkan swasembada pangan. “Oleh karena itu diminta kepada semua
pihak untuk bahu membahu untuk mewujudkan target tersebut," jelas HBA.
Dikatakan, infrastruktur dasar pertanian seperti jaringan
irigasi, memiliki peran yang sangat vital dan strategis untuk mendukung upaya
perwujudan ketahanan pangan. “Tanpa adanya jaringan irigasi yang memadai, upaya
peningkatan produktivitas pertanian tentu akan sulit dicapai," kata HBA.
Menurut HBA, berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, jumlah
produksi padi sawah di Provinsi Jambi hingga Desember 2014 lalu mencapai
549.779 ton dengan lahan 124.443 hektar. Lahan Produksi itu tersebar di 11
kabupaten/kota se Provinsi Jambi.
Disebutkan, kontribusi sektor pertanian dalam peningkatan
pembentukan PDRB Provinsi Jambi cukup signifikan. “Dari hasil pertanian telah
meningkatkan PDRB Provinsi Jambi mencapai 29,2 persen dengan serapan tenaga
kerja mencapai 736,2 ribu orang atau 49,4 persen dari total pekerja,” kata HBA.
Dikatakan HBA, dalam rangka meningkatkan perekonomian
masyarakat, ketersediaan infrastruktur yang memadai dan memiliki konektivitas
sangat dibutuhkan. Pada tahun 2014 infrastruktur Provinsi Jambi dalam kondisi
mantap telah mencapai 74,82 persen atau 1.125 km dari 1.504 panjang jalan
Provinsi Jambi.
“Kondisi jalan baik ini bisa memberikan dampak terhadap
peningkatan mobilitas hasil-hasil pertanian dan hasil bumi lainnya. Dari sentra
produksi ke sentra-senta pemasaran. Dalam RPJMD Provinsi Jambi 2010-2015 telah
menyelesaikan jalan dalam kondisi mantap 75 persen. Sehingga sampai tahun 2014
target tersebut telah mencapai 99,76 persen. Demikian juga dengan memaksimalkan
irigasi di daerah-daerah pertanian yang produktif,” kata HBA.
HBA juga berharap para petani dapat memanfaatkan jaringan
irigasi yang ada dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin. Sementara itu,
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi menyampaikan, kegiatan ini telah lama
dilaksanakan, tapi yang tahun ini semua kegiatan dilakukan secara sinergi
melalui pertanian dan perbaikan irigasi serta bantuan ternak kepada petani
dengan target yang dipatok pemerintah pusat untuk panen padi sawah bisa
menghasilkan satu juta ton per tahun, sedangkan penghasilan Jambi baru mencapai
delapan ribu dua ratus ton.
Pada kesempatan tersebut diberikan juga bantuan dari
Pemerintah Provinsi Jambi berupa alat pemotong rumput yang diserahkan secara
simbolis kepada Ketua Kelompok Petani, Bibit Padi, Bibit Kedelai dan Hand
Traktor serta 30 ekor Sapi oleh Gubernur Jambi HBA. Acara kemudian dilanjutkan
dengan peletakan batu pertama perbaikan irigasi oleh Gubernur HBA serta Bupati
Tanjung Jabung Barat.
Mewujudkan Ketahanan Pangan
IRIGASI DI TANJABTIM |
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Ir P
Bernhard Panjaitan MM didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Jambi Ibnu Ziady mengatakan, bahwa permasalahan irigasi merupakan
suatu permasalahan yang urgen dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan
pangan, hal ini tergambar jelas dalam konsep pembangunan yang terintegrasi
antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Secara nasional pemerintah pusat telah memprogramkan
kegiatan optimalisasi dan memperbaiki jaringan irigasi satu juta hektar sebagai
salahsatu program skala prioritas guna meningkatkan produksi tanaman pangan
dengan alokasi dana sebesar Rp 15 triliun yang akan dimulai dari tahun 2015
ini.
Peningkatan jaringan irigasi untuk ketahanan pangan di
Provinsi Jambi sejak tahun 2010 hingga 2014 meningkat hingga 77,39 persen.
Peningkatan itu cukup signifikan sejak 2010 lalu tercatat 41,07 persen, tahun
2011 meningkat jadi 52,50 persen, tahun 2012 naik jadi 60,62 persen, tahun 2013
naik menjadi 65,20 persen dan tahun 2014 meningkat jadi 77,39 persen. Sementara
pada tahun 2015 ini ditarget hingga 79,08 persen dengan ketersediaan anggaran
APBD dan APBN di PU Provinsi Jambi mencapai Rp 1,7 Triliun.
Disebutkan, secara keseluruhan, jaringan irigasi sawah di
Indonesia sebanyak 7,1 juta hektar. Adapun yang menjadi kewenangan pusat seluas
2,3 juta hektar, kewenangan provinsi 1,1 juta hektar, dan kabupaten/kota 3,7
juta hektar.
Menurut Bernhard Panjaitan, khusus untuk Provinsi Jambi
berdasarkan Kepmen PU No. 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan Status Daerah
Irigasi yang pengelolaannya menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah,
pemerintah provinsi dan Pemerintah Kab./Kota.
Ada 4 daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah
Provinsi Jambi, yaitu daerah irigasi Sungai Tanduk di Kabupaten Kerinci, daerah
Irigasi Sungai Batang Limun Singkut di Kabupaten Sarolangun, daerah Irigasi
Sungai Batang Uleh di Kabupaten Bungo, daerah Irigasi Sungai Suban di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Disebutkan, pada Selasa 20 Januari 2015 lalu, melalui
kegiatan yang diprakarsai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi dilakukan
kegiatan peninjauan sekaligus pencanangan dimulainya kegiatan
optimalisasi/peningkatan insfrastruktur irigasi oleh Gubernur Jambi.
Di kedua lingkup pemerintahan serta masyarakat setempat
untuk melihat lebih dekat tentang kondisi eksisting dari salah satu daerah
irigasi yang menjadi kewenangan provinsi tersebut, yaitu daerah irigasi Sungai
Suban.
Gubernur H Hasan Basri Agus saat itu tampak sangat senang
ketika secara simbolis membuka pintu air, dan melihat air mengalir deras
melalui saluran primer dan sekunder yang terpelihara dengan baik. Kualitas
airnya-pun masih terjaga dan bening menyiratkan sebuah harapan untuk
mendapatkan kualitas hasil pertanian yang baik dan pada akhirnya memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat.
Disebutkan, daerah irigasi sungai Suban yang berlokasi di
Kecamatan Batang Asam yang mencakup dua desa yaitu Desa Sri Agung dan Desa Rawa
Medang Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas potensial 1,121 Hektar.
Sedangkan luas fungsional 1,016 hektar, dengan kondisi
saluran dan bangunan air sebagai berikut: saluran primer : 1,690 meter, Saluran Sekunder : 2,684 m sisi kiri dan,052 m sisi kanan,
Bangunan air : 12
buah, Bangunan pelengkap : 15
buah,s aluran pembuang : 15.000
meter.
Secara umum kondisi infrastruktur irigasi tersebut dalam
kondisi baik, dibandingkan dengan kondisi 3 daerah irigasi lainnya, baik dalam
hal sarana prasarana maupun pengelolaannya.
Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Jambi Ibnu Ziady menambahkan, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi
melalui Bidang Sumber Daya Air merencanakan akan menjadikan daerah irigasi
sungai Suban ini menjadi Pilot Projeck pengelolaan jaringan irigasi di provinsi
Jambi.
Perhatian pemerintah Provinsi Jambi melalui visi Jambi EMAS
di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur H. Hasan Basri Agus sejak awal
kepemimpinan beliau hingga saat ini tidak kurang sudah mengalokasikan dana Rp
23,004 Milyar yang diperuntukkan guna peningkatan dan optimalisasi irigasi
Sungai Suban.
Untuk tahun anggaran 2015 ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 5,575 milyar untuk peningkatan jaringan irigasi dan operasional dan
pemeliharaan.
Perhatian yang serius dari pemerintah Provinsi Jambi
tersebut kiranya memberi manfaat yang maksimal bagi upaya peningkatan produksi
pangan di daerah irigasi sungai Suban ini dengan kemampuan produksi mencapai 6
ton/ha dibandingkan daerah irigasi lain yang hanya 4,5 ton/ha.
Seiring dengan itu, daerah irigasi sungai Suban juga berkontribusi
besar dalam menghantarkan Provinsi Jambi meraih peringkat 3 nasional dalam
Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) yang dilakksanakan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dimana penghargaan ini sudah diterima oleh
Bapak Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus dari bapak Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat pada peringatan hari bhakti PU di jakarta pada bulan Desember
2014 yang lalu.
Selain itu, prestasi lain juga ditorehkan melalui lomba juru
air. Untuk kategori ini juru air daerah irigasi sungai Suban, atas nama Sutanto
meraih penghargaan sebagai juara harapan pada Pemilihan Petugas Operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Rawa Teladan Tingkat Nasional Tahun 2014, dan
pada hari jum’at yang lalu beliau diundang ke istana negara oleh Bapak Presiden
Joko Widodo beserta penerima penghargaan lainnya.
Secara kontinu daerah irigasi sungai Suban juga menerima
kunjungan lapangan dari pusat dan daerah lain di Indonesia, mereka sangat
tertarik dengan mekanisme pengelolaan irigasi yang ada di Suban, meskipun
sebenarnya kita akui bahwa masih banyak kekurangan yang kedepannya harus kita
sempurnakan, misalnya berkaitan dengan kelembagaan pengelola dan regulasi
daerah (perda/pergub) yang secara spesifik mengatur tentang pengelolaan daerah
irigasi.
Disebutkan, dari berbagai perhatian dan apresiasi terhadap
kinerja bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi tersebut
mengindikasikan bahwa apa yang selama ini diupayakan melalui berbagai program
baik yang berasal dari inisiasi bapak Gubernur, usulan/aspirasi masyarakat
melalui musrenbang yang disampaikan melalui anggota DPRD kabupaten dan Provinsi
kiranya sudah mulai menampakkan hasil yang sicnifican terhadap kesejahteraan
masyarakat selaras dengan visi Jambi EMAS.
“Diselenggarakannya acara Peninjauan daerah irigasi suban
ini merupakan momentum untuk mempertegas komitmen bersama, baik pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten, lintas instansi yang terkait serta masyarakat
petani dalam rangka upaya kita untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana
yang menjadi harapan kita dalam mewujudnya masyarakat yang sejahtera,” ujar
Ibnu Ziady.
Dan sebagai langkah awal untuk meningkatkan semangat etos
kerja yang optimal untuk menuntaskan 3 daerah irigasi lainnya yang menjadi
pekerjaan rumah kedepan. Sinergisitas program antara pusat, provinsi dan
kabupaten melalui instansi terkait dan peran serta masyarakat didalamnya
menjadi modal awal dan kunci keberhasilan dalam mewujudkan harapan tersebut,
semoga.
Medio 30 Januari 2015 lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM didampingi Kepala Bidang Sumber Daya
Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Ibnu Ziady, Kabid Cipta Karya Dedi dan Kabid Pengairan
Awaludin melakukan “Roadshow Teknis” Kadis PU Provinsi Jambi ke Kabupaten/Kota
di Batanghari dan Muarojambi, khususnya meninjau lokasi-lokasi irigasi di
Provinsi Jambi, atau bidang pengairan secara umum.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Hilalatil Badri
mengapresiasi capaian kinerja Gubernur Jambi HBA lewat Dinas PU Provinsi Jambi
yang terus mendorong pembangunan irigasi di Provinsi Jambi guna mewujudkan
swasembada pangan di Provinsi Jambi.
Menurut Hilalatil Badri peningkatan swasembada pangan harus
dibarengi dengan pembangunan irigasi pada wilayah sentra-sentra pertanian,
khususnya tanaman padi sawah.
Sementara Kementerian Pertanian (Kementan) berkoordinasi
dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk
merehabilitasi jaringan irigasi yang telah dinyatakan rusak hingga 52 persen di
Tanah Air.
“Untuk rehabilitasi jaringan irigasi Kementan melakukan
koordinasi bersama Kemenpupera agar alokasi anggaran menjadi maksimal,"
kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR
RI, di Jakarta belum lama ini.
Mentan juga memaparkan, total anggaran tambahan yang
diajukan untuk APBN-P tahun 2015 adalah sebesar Rp16,92 triliun yang akan
digunakan antara lain untuk rehabilitasi jaringan irigasi, optimalisasi lahan,
pengadaan traktor, penggilingan padi kecil, pompa organisme.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan
pihaknya telah mengalokasikan kurang lebih Rp2 triliun untuk memperbaiki
kerusakan irigasi demi mencapai swasembada pangan Indonesia.
“Pada 2014 irigasi rusak di seluruh Indonesia mencapai 52
persen dengan luas lahan 3,3 juta hektare. Sebagai tahap awal, pada tahun 2015
ini ia berencana membangun irigasi di satu juta hektare lahan di 17 provinsi di
seluruh Indonesia terutama di daerah-daerah yang merupakan kantong-kantong
produksi padi seperti Jambi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten,
Lampung, dan Sulawesi Selatan,” katanya. (*/hji/lee). (DIMUAT DI HARIAN JAMBI EDISI CETAK SENIN 6 APRIL 2015)
HARIAN JAMBI EDISI CETAK SENIN 6 APRIL 2015 |
Posting Komentar